Mata uang rupee dan dollar

Rupee terus melemah atas dollar dan turut menurunkan ramalan pertumbuhan India.

Gubernur Bank Sentral India yang baru mengumumkan kenaikan suku bunga setinggi seperempat persen dalam upaya meredam inflasi.

Suku bunga repo – tingkat bunga yang dikenakan Bank Sentral terhadap bank komersial – naik dari 7,25% menjadi 7,50%.

Sementara rasio cadangan kas – yakni persentase dana simpanan bank yang berbentuk tunai – tak diubah.

Awal pekan ini ekonomi India dipukul inflasi dengan angka rata-rata tahunan 6,1%, merupakan yang tertinggi dalam enam bulan terakhir.

“Menurunkan inflasi ke tingkat yang lebih dapat ditoleransi mensyaratkan kenaikan suku bunga repo 25 basis poin segera,” kata Gubernur Bank Devisa India (RBI) Raghuram Rajan.

Rajan, Klik yang baru menduduki jabatannya mulai bulan ini, sebelumnya diramalkan para pakar ekonomi negara itu tak akan mengutak-atik suku bunga meski ada tekanan inflasi.

“(Kebijakan) Menaikkan suku bunga repo tak diperkirakan sebelumnya. Gubernur jelas khawatir tentang inflasi. Dia mengatakan situasi internasional yang membaik akan dengan sendirinya mengatasi masalah defisit neraca belanja dan dia akan mengalihkan perhatian pada inflasi dan defisit fiskal, yang juga jadi masalah,” kata Anjali Verma, ekonom utama pada perusahaan sekuritas PhillipCapital.

Indeks harga saham utama India merosot tajam setelah pengumuman ini dimana perdagangan turun 2,6%, sementara nilai mata uang Klik rupee juga terus mengalami pelemahan dan diperdagangkan 62,32 terhadap dollar.

Ekonomi India terganggu oleh berbagai faktor dalam beberapa bulan terakhir.

Pertumbuhan ekonomi negara berpenduduk terbesar kedua Asia itu terjadi akibat perlambatan di sejumlah sektor kunci termasuk pertambangan dan manufaktur.

Pada saat yang sama, investor asing menarik dananya dari India karena pemerintah setempat dianggap gagal menegakkan janji reformasi, sementara membaiknya situasi ekonomi di AS turut berperan memperburuk kondisi ekonomi India.



YOUR COMMENT