TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anantya Riding Club, perkumpulan berkuda equestrian anggota Equestrian Indonesia (Eqina)-Pordasi, sejak Rabu (25/9/2013) lalu menggelar
kursus mengenai tapal kuda. Dalam istilah berkuda, tapal adalah pengertian populer dari ‘farrier’.

Kursus atau klinik ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan di bidang penapalan, terbuka untuk siapa saja tidak hanya bagi para tukang tapal akan tetapi juga kepada para pemilik kuda bahkan dokter hewan.

Selama ini para tenaga tukang tapal yang ada tidak atau kurang memahami betul tentang isi dari kuku kuda itu sendiri.

Juga untuk lebih mendalami ilmu tentang kesehatan kuda, terutama kaki kuda dan yang paling utama bagian kuku. Kesehatan kuku kuda sangat membantu menjaga performa kuda. Sehebat apapun atlet atau ‘rider’ tidak akan bisa bertanding tanpa peran dari tukang tapal.

Klinik semacam ini tidak pernah perpikirkan oleh banyak orang (bahkan pemilik dan pecinta kuda itu sendiri). Sudah lebih dari 40 tahun, sejak terakhir kita pernah mendapatkan pendidikan dari Australia dan belum pernah ada lagi sampai sekarang.

Adalah Budi Tulodo, seorang WNI yang berkarir di Amerika. Ia adalah seorang ‘farrier’ (tukang tapal) dengan sertifikasi AFA (American Farrier’s Association) yang mana sertifikasinya juga di akui di benua Eropa. Sebelum memutuskan untuk hijrah ke Amerika Budi Tulodo sebelumnya juga menekuni dunia kuda bahkan pernah menjadi atlit nasional dan pelatih kuda ternama di Indonesia.

Kepeduliannya terhadap dunia kuda di Indonesia membangkitkan kecintaan kepada negeri sendiri sehingga berkeiningan kuat untuk menularkan pengetahuannya kepada para saudaranya di Indonesia demi perkembangan dunia kuda pada umumnya dan oleh raga berkuda pada khususnya.

Budi Tulodo berharap kelak akan lahir tenaga – tenaga ahli penapalan dalam negri bahkan lebih jauh dia juga berkeinginan agar tenaga – tenaga ahli dari Indonesia juga bisa bersinar di luar negeri.

Baca Juga:

Farrier Clinic di Anantya Riding Club

Pilkada Langsung Disarankan Dikembalikan ke DPRD

Banyak Surat dan Sprindik Bocor, KPK: Itu Bukan Salah Kita



YOUR COMMENT